Sabtu, 03 Oktober 2015

PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini.
Para pendiri negara Indonesia (the founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok dan golongan yang beragam. Hal yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah yang sama. Kesadaran demikian melahirkan paham nasionalisme, paham kebangsaan, yang pada gilirannya melahirkan semangat untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
setiap kali mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak mengaitkan dan merespon kewarganegaraan dengan pelajaran-pelajaran pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kuliah. Kewarganegaraan juga sangat berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbangsa dan bernegara berasal dari kata bangsa dan negara, secara luas dapat diartikan, bangsa adalah kumpulan dari banyaknya orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa dan sejarah jadi kesimpulan dari bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa. Secara etimologi, negara berasal dari kata belanda staat, atau inggris state, yang berasal dari bahasa latin yang berarti status yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri” jadi negara adalah sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.
Mahasiswa dituntut untuk memahami dan mengerti proses berbangsa dan bernegara karena dengan mengeri proses itu maka setiap warga negara akan merasa memiliki rasa tanggung jawab untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila masyarakat dan mahasiswa tidak mengerti atau tidak memahami proses berbangsa dan bernegara maka negara indonesia akan pecah dan runtuh. Maka dari itu mahasiswa dan masyarakat harus mengerti dan bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana berbangsa dan bernegara dengan baik dan bisa menularkan atau mengajarkan kepada anak-anak atau mahasiswa-mahasiswa muda yang belum mengerti arti sesungguhnya berbangsa dan bernegara itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
1.    Menjelaskan proses berbangsa dan bernegara sejak tahun 1908.
2.    Menganalisis dan Mempresentasikan Proses berbangsa dan bernegara sejak tahun 1908.



BAB II
PEMBAHASAN
PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA


A.   Pengertian Berbangsa dan Bernegara
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Jadi mereka diikat oleh satu kekuasaan politik yaitu negara. Ada dua proses pembentukan bangsa negara yaitu model ortodoks dan model mutakhir. Pertama, model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan  ras.
Kedua model ini berbeda dalam empat hal. Pertama, ada tidaknya perubahan unsur dalam masyarakat. Kedua, lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-bangsa. Ketiga, Kesadaran politik masyarakat pada model ortodoks muncul setelah terbentuknya bangsa-negara, sedangkan dalam model mutakhir, kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa-negara. Keempat, derajat partisipasi politik dan rezim politik.
Negara adalah organisasi kekeasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya negara-bangsa Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
1.       Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain. Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).
2.      Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)
3.        Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan UUD 1945)
 Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, system pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara. Dengan demikian semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia. (alinea IV pembukaan UUD 1945).
Proses bernegara sejak tahun 1908, masyarakat mempunyai kesadaran untuk bersatu membentuk suatu organisasi yang dinamakan Budi Utomo. Proses untuk  membentuk suatu negara itu berjalan 10 tahun dan baru membentuk negara pada tahun 1945. Ada kesan betapa susahnya proses yang dilalui untuk membentuk negara. Akan tetapi rentang waktu antara tahun 1908 sampai tahun 1945, itu bisa kita sebut sebagai pematangan yang ujungnya terjadi pada tahun 1945.

B.   Sejarah proses Berbangsa Dan Bernegara
1.        1908 Budi Oetomo Berbasis Sub Kultur Jawa
2.        1911 Sarikat Dagang Islam Kaum Entrepeneur Islam Bersifat Ekstrovert Dan Politis  1912. Muhammadiya Dari Subkultur Islam Modernis Bersifat Introvert Dan Sosial
3.        1912. Indische Party Dari Sub Kultur Campuran, Yg Memncerminkan Elemin Politis Na-Sionalisme Non rasial dg selogan
TEMPAT YANG MEMBERI NAFKAH YANG MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI TANAH AIRNYA”
4.        1913. Indische Social Democratiche Vereniging Mengejawantahkan Nasionalisme Politik Radikal Dan Berorientasi Marxist.
5.        1915. Trikoro Dharmo Sebagai Emberio Yong Java
6.        1918 Yong Java
7.        1925. Manifisto Politik
8.        1926. Nahdatoel Oelama (Nu)Dari Sub Kultur Santri Dan Ulama Serta Pergerakan Lain Seperti Sub Ethnis Jong Ambon, Jong Sumatwera, Jong Selebes Yang Melahiorkan Pergerakan Nasionalisme Yg Berjati Diri Indonmesianess
9.        1928 . Soempah Pemoeda 28 Okt 1928
10.    1931. Indonesia Muda

C.   Proses Berbangsa dan Bernegara Masa Sebelum Kemerdekaan
Proses berbabangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan kira – kira pada tahun 1908 lebih berorientasi pada perjuangan melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad ke  VII dan kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan Nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan kehancuran. Disamping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak sumpah pemuda dikumandangkan ke seluruh  nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa penduduk Jepang, yaitu dengan dibentuknya badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

D.   Proses Berbangsa dan Bernegara Pada Masa Sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara di dorong untuk mengunggah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaan, moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan negara itu sendiri. Pendidikan kewarganegaraan adalah sarana yang tepat untuk memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan bernegara dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati dirinya atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke depanya. Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut bersama yang dapat memberikan suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa individu-individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat pada :
-          Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
-          Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
-          Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
-          Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
-          Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
-          Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan Internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat mununjukan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.   

E.   Berbangsa dan Bernegara Rakyat Indonesia                                              
Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini.
Para pendiri negara Indonesia (the founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok dan golongan yang beragam. Hal yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah yang sama. Kesadaran demikian melahirkan paham nasionalisme, paham kebangsaan, yang pada gilirannya melahirkan semangat untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang penting bagi pembentukan bangsa Indonesia antara lain:
1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan suatu bangsa.
Negara Indonesia tidak terjadi begitu saja. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan, bukan pemberian. Terjadinya negara Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap yang berkesinambungan. Rangkaian tahap perkembangan tersebut digambarkan sesuai dengan keempat alinea dalam pembukaan UUD 1945. Secara teoretis, perkembangan negara Indonesia terjadi sebagai berikut:
1. Terjadinya negara tidak sekadar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain. Inilah yang menjadi sumber motivasi perjuangan (Alinea I Pembukaan UUD 1945).
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan. Jadi, dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara. Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945).
3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD 1945).
4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara. Dengan demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan UUD 1945).
Oleh karena itu, berdasarkan kenyataan yang ada, terjadinya negara Indonesia bukan melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan. Bukti menunjukkan bahwa negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi). Dokumentasi proses perjuangan dan pengorbanan dalam pembentukan negara ini tertata rapi dalam unsur produk hukum negara ini, yaitu Pembukaan UUD 1945.



BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
1.    Proses berbangsa dan bernegara pada masa sebelum kemerdekaan atau sekitar tahun 1908, lebih mengacu  pada perjuangan  melawan  penjajah, sedangkan pada masa sekarang mengacu pada upaya bela negara melalui pendidikan, penciptaan identitas, dan memiliki hubungan  internasional dengan  negara lain.
2.    Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimanaposisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau identitasnya.



DAFTAR PUSTAKA

Ulian. 2012. Proses berbangsa dan Bernegara. Melalui (http://kejubelog.blogspot.com/2012/04/prosesberbangsa-dan-bernegara.html). Di unduh pada tanggal 17 september 2013.
Noez, Muhammad. 2012. Sejarah Proses Berbangsa Dan Bernegara. Melalui  (http://blog.ub.ac.id/muhish/2012/10/27/sejarah-proses-berbangsa-dan-bernegara/). Di unduh pada tanggal 20 september 2013.
Sunarto.  2013. Pendidikan Kewarganegaraan dan Proses Berbangsa dan Bernegara. Melalui (http://viselvi.blogspot.com/2013/04/makalahkewarganegaraan-dan.html?m=1). Di unduh pada tanggal 20 september 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar