A. Manfaat
Teori Pembangunan.
Sebelum
lebih lanjut kita membahas apa manfaat dari pembangunan atau teori pembangunan
itu sendiri, ada baiknya kita itu membahas apa pengertian teori dan pembangunan
itu sendiri. Teori itu merupakan suatu pendapat, asumsi, konstruk, definisi
yang diperoleh dari suatu penelitian ilmiah yang berusaha untuk menjelaskan
fenomena sosial atau secara sistematis dengan cara memformulasikan hubungan
antar variabel atau fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar
penelitian sosial.
Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang
berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci
hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Secara
realitas, kata pembangunan sudah tidak asing lagi didengar oleh banyak
masyarakat dimana saja baik ditemui dalam bentuk sosial media atau semacamnya.
Pembangunan ini mempunyai relasi yang kuat dan tidak bisa lepas dari masyarakat
atau manusia. Karena manusia merupakan sebagai motor penggerak dalam
mengimplementasikan pembangunan tersebut. Pembangunan itu sendiri merupakan
suatu proses perubahan sosial yang terencana yang mencakup beberapa dimensi
untuk meningkatkan taraf hidup manusia menjadi lebih baik. Namun kita tidak
boleh hanya memandang secara sempit itu saja, pemabangunan itu tidak hanya dari
asfek sosial, melainkan ekonomi, politik, dan budaya, kesejahteraan rakyat dan
masih banyak lainya lagi. Tiada lain pembangunan itu sendiri bertujuan mencapai
tingkat kesejahteraan masyarakat baik dari sosial dan ekonomi maupun politik
itu sendiri, sehingga dengan terciptanya suatu kesejahteraan masyarakat itu
sendiri maka negara akan maju, karena majunya suatu negara itu dilihat dari
kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan
lebih lanjutnya lagi menurut katz (Suryono,3;2010) mengatakan bahwa pembangunan
sebagai suatu perubahan sosial yang besar dari suatu keadaan dengan keadaan
lainya yang dipandang lebih baik dan bernilai. Berkaitan dengan implementasi
pembangunan itu, maka disini akan amat luas cakupanya dengan skala nasional
yang meliputi suatu bidang politik, wilayah, ideologi, kependudukan, ekonomi
dan sosial. Bila berbicara tentang manfaat dari pembangunan itu sendiri
memberikan koontribusi yang sangat banyak. Seperti yang telah penulis sampaikan
diatas tadi, bahwasanya teori pembangunan itu memunyai relasi yang kuat dengan
manusia artinya itu bahwa faktor lingkungan itu sendiri mempengaruhi dalam
menerapkan teori pembangunan.
Oleh
karena itu dalam praktek-prakteknya dimasyarakat, jika situasi dan koondisi
dalam keadaan normal (stabil), damai dan kondusif, maka diskursus wacana teori
pembangunan memiliki intensitas tinggi tetapi aplikasinya tinggi, sedangkan
dalam situasi dan kondisi tidak normal (labil), perang, atau kacau, maka
diskursu wacana teori pembangunan memiliki iintensitas tinggi tetapi
aplikasinya rendah dan bahkan tertolak. Semuanya itu dilakukan dalam rangka
untuk menciptakan opini sebagai upaya pencarian dukungan publik. Artinya disini
bahwa teori pembangunan itu sendiri
dipegaruhi oleh lingkngan itu sendiri. Dengan demikian, fungsi teori merupakan sesuatu yang memang
diperlukan oleh kondisi dan dapat juga berfungsi sebagai alat legitimasi dari
suatu tindakan yang berkaitan dengan isu yang dikembangkan.
Sebenarnya
disini teori pembangunan itu menurut presfektif penulis dari beberapa paparan
makna pembangunan serta pengaruhnya lingkungan terhadap lingkungan tersebut
pada intinya menurut penulis itu adalah sebuah upaya yang dapat membawa
masyarakat mengikuti sebuah proses yang dimana untuk mencapai kehidupan yang
sebelumnya dianggap tidak baik, atau kurang baik, menjadi baik dan lebih baik. Sebenarnya
dalam manfaat teori pembangunan itu tergantung bagi aspek yang menerima efek
dari pembangunan itu sendiri. Jika kita lihat dalam disiplin ilmu administrasi
publik seorang administrator dalam membuat sebuah kebijakan itu mengarah pada
yang sifatnya mencapai tujuan pembangunan itu sendiri. manfaat teori
pembangunan itu sebagai pedoman, ataupun asumsi untuk melihat fenomena dalam pembangunan.
Sehingga dengan melihat teori yang sehubungan dengan hal itu menjadi pedoman
bagi para teoritisi.
B.
Tipologi Pembangunan
Tipologi menurut arstein yaitu
tingkat peran serta masyarakat atau derajat keterlibatan masyarakat terhadap
program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Dengan melihat
pengertian dari tipologi tersebut adanya berkesinambungan dengan pembangunan.
Sebagai suatu contoh misalnya tipologi masyarakat dalam pembangunan kota
terdapat sekurang-kurangnya empat tipe partisipasi masyarakat
dalam pembangunan kota di kawasan timur Indonesia. Berikut ini
akan kami kemukakan
keempat tipologi
partisipasi masyarakat tersebut. Yaitu pertama tipe Formal. Tipe partisipasi masyarakat
ini lebih bertalian
dengan
upaya pemerintah dalam
memacu keterlibatan warga dalam
suatu program pembangunan seperti P3KT. Partisipasi semacam ini lebih dekat pada mobilisasi. Dalam banyak
kasus, partisipasi melalui wadah formal di
atas lebih menonjolkan “formalitas”. Yang kedua Tipe Gelap.
Tipe
partisipasi
ini bersifat, selain
tidak resmi,
kadang-kadang
dapat bertentangan dengan norma maupun aturan yang terdapat
dalam masyarakat. Misalnya bertalian dengan proses “penolakan” masyarakat terhadap
program yang berlangsung. Kemudian yang ketiga yaitu Tipe Subsistensi. Partisipasi masyarakat ini bertalian dengan adanya upaya warga untuk memperbaiki rumah dan halaman mereka sedara individual rumah tangga. Sebagai contoh masyarakat di
sekitar pasar S yang berlokasi
di sebelah selatan kawasan perdagangan Kota M. Penduduk
di pemukiman sekkitar pasar tersebut, yang kebetulan terkena program perbaikan pasar (market
improvement
program),
memperbaiki rumah mereka sejalan dengan membaiknya kondisi lingkungan (gang, jalan, halaman parkir)
dari pasar tersebut.
Dan yang ke-empat tipe Informal.
Tipe partisipasi masyarakat seperti ini lebih dekat ke pengertian sosiologis. Warga kota secara berorganisasi berpartisipasi
dalam
program pembangunan pemukiman mereka secara swadaya. Insiatif pembangunan berasal dari masyarakat itu
sendiri.
Disini
artinya bahwa patologi pembangunan itu sendiri memberikan manfaat serta
mengikutsertakan partisipasi masyarakat itu sendiri, dalam hal ini dalam
pembangunan itu sendiri adanya ikut andil masyarakat dalam pembangunan itu
sendiri.
Daftar Pustaka
Agustina, Dwi Ismaya. “Pengertian teori”.
Melalui (Online) http://ismayadwiagustina.wordpress.com/2012/11/26/pengertian-teori/ 29 September 2014,
Suryono,
Agus. 2010. “Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”. Pn.Tim UB Press. Malang.
Yanuardi.
2012.”Diktat; Teori Pembangunan”. Mealui (Online) Staff.uny.ac.id/...diktat%20Teori%20Pembangunan.pdf.
25 September 2014.
________.2014.”Perencanaan kota”. Melalui
(online) http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/tipologi-tingkatperan-serta-masyarkat.html
29 September 2014.
Somantri, Gumilar. 2014.”Tipologi, Evaluasi dan
Pelembagaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Kota Kawasan Timur Indonesia”.
Melalui (online) http://staff.ui.ac.id/system/files/users/gumilar.r09/publication/artikel-tipologievaluasidanpelembagaanpartisipasimasyarakatdalampembangunankota.pdf. 29 September 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar