Minggu, 04 Oktober 2015

MANFAAT TEORI PEMBANGUNAN DAN TIPOLOGI PEMBANGUNAN



A.   Manfaat Teori Pembangunan.
Sebelum lebih lanjut kita membahas apa manfaat dari pembangunan atau teori pembangunan itu sendiri, ada baiknya kita itu membahas apa pengertian teori dan pembangunan itu sendiri. Teori itu merupakan suatu pendapat, asumsi, konstruk, definisi yang diperoleh dari suatu penelitian ilmiah yang berusaha untuk menjelaskan fenomena sosial atau secara sistematis dengan cara memformulasikan hubungan antar variabel atau fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan  sebab-akibat yang terjadi.
Secara realitas, kata pembangunan sudah tidak asing lagi didengar oleh banyak masyarakat dimana saja baik ditemui dalam bentuk sosial media atau semacamnya. Pembangunan ini mempunyai relasi yang kuat dan tidak bisa lepas dari masyarakat atau manusia. Karena manusia merupakan sebagai motor penggerak dalam mengimplementasikan pembangunan tersebut. Pembangunan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan sosial yang terencana yang mencakup beberapa dimensi untuk meningkatkan taraf hidup manusia menjadi lebih baik. Namun kita tidak boleh hanya memandang secara sempit itu saja, pemabangunan itu tidak hanya dari asfek sosial, melainkan ekonomi, politik, dan budaya, kesejahteraan rakyat dan masih banyak lainya lagi. Tiada lain pembangunan itu sendiri bertujuan mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat baik dari sosial dan ekonomi maupun politik itu sendiri, sehingga dengan terciptanya suatu kesejahteraan masyarakat itu sendiri maka negara akan maju, karena majunya suatu negara itu dilihat dari kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan lebih lanjutnya lagi menurut katz (Suryono,3;2010) mengatakan bahwa pembangunan sebagai suatu perubahan sosial yang besar dari suatu keadaan dengan keadaan lainya yang dipandang lebih baik dan bernilai. Berkaitan dengan implementasi pembangunan itu, maka disini akan amat luas cakupanya dengan skala nasional yang meliputi suatu bidang politik, wilayah, ideologi, kependudukan, ekonomi dan sosial. Bila berbicara tentang manfaat dari pembangunan itu sendiri memberikan koontribusi yang sangat banyak. Seperti yang telah penulis sampaikan diatas tadi, bahwasanya teori pembangunan itu memunyai relasi yang kuat dengan manusia artinya itu bahwa faktor lingkungan itu sendiri mempengaruhi dalam menerapkan teori pembangunan.
Oleh karena itu dalam praktek-prakteknya dimasyarakat, jika situasi dan koondisi dalam keadaan normal (stabil), damai dan kondusif, maka diskursus wacana teori pembangunan memiliki intensitas tinggi tetapi aplikasinya tinggi, sedangkan dalam situasi dan kondisi tidak normal (labil), perang, atau kacau, maka diskursu wacana teori pembangunan memiliki iintensitas tinggi tetapi aplikasinya rendah dan bahkan tertolak. Semuanya itu dilakukan dalam rangka untuk menciptakan opini sebagai upaya pencarian dukungan publik. Artinya disini bahwa teori pembangunan itu  sendiri dipegaruhi oleh lingkngan itu sendiri. Dengan demikian, fungsi  teori merupakan sesuatu yang memang diperlukan oleh kondisi dan dapat juga berfungsi sebagai alat legitimasi dari suatu tindakan yang berkaitan dengan isu yang dikembangkan.  
Sebenarnya disini teori pembangunan itu menurut presfektif penulis dari beberapa paparan makna pembangunan serta pengaruhnya lingkungan terhadap lingkungan tersebut pada intinya menurut penulis itu adalah sebuah upaya yang dapat membawa masyarakat mengikuti sebuah proses yang dimana untuk mencapai kehidupan yang sebelumnya dianggap tidak baik, atau kurang baik, menjadi baik dan lebih baik. Sebenarnya dalam manfaat teori pembangunan itu tergantung bagi aspek yang menerima efek dari pembangunan itu sendiri. Jika kita lihat dalam disiplin ilmu administrasi publik seorang administrator dalam membuat sebuah kebijakan itu mengarah pada yang sifatnya mencapai tujuan pembangunan itu sendiri. manfaat teori pembangunan itu sebagai pedoman, ataupun asumsi untuk melihat fenomena dalam pembangunan. Sehingga dengan melihat teori yang sehubungan dengan hal itu menjadi pedoman bagi para teoritisi.


B.            Tipologi Pembangunan
Tipologi menurut arstein yaitu tingkat peran serta masyarakat atau derajat keterlibatan masyarakat terhadap program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Dengan melihat pengertian dari tipologi tersebut adanya berkesinambungan dengan pembangunan. Sebagai suatu contoh misalnya tipologi masyarakat dalam pembangunan kota terdapat  sekurang-kurangnya  empat  tipe  partisipasi  masyarakat  dalam  pembangunan kota di kawasan timur Indonesia. Berikut ini akan kami kemukakan keempat tipologi partisipasi masyarakat tersebut. Yaitu pertama tipe Formal. Tipe  partisipasi  masyarakat  ini  lebih  bertalian  dengan  upaya pemerintah dalam memacu keterlibatan warga dalam suatu program pembangunan seperti P3KT. Partisipasi semacam ini lebih dekat pada mobilisasi. Dalam banyak kasus, partisipasi melalui wadah formal di atas lebih menonjolkan formalitas”. Yang kedua Tipe Gelap.                Tipe  partisipasi  ini  bersifat,  selain  tidak  resmi,  kadang-kadang dapat bertentangan dengan norma maupun aturan yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya bertalian dengan proses “penolakan” masyarakat terhadap program yang berlangsung. Kemudian yang ketiga yaitu Tipe Subsistensi.           Partisipasi masyarakat ini bertalian dengan adanya upaya warga untuk memperbaiki rumah dan halaman mereka sedara individual rumah tangga. Sebagai contoh masyarakat di sekitar pasar S yang berlokasi di sebelah selatan kawasan perdagangan Kota M. Penduduk di pemukiman sekkitar pasar tersebut, yang kebetulan terkena program perbaikan pasar (market improvement program), memperbaiki rumah mereka sejalan dengan membaiknya kondisi lingkungan (gang, jalan, halaman parkir) dari pasar tersebut. Dan yang ke-empat tipe Informal. Tipe partisipasi masyarakat seperti ini lebih dekat ke pengertian sosiologis. Warga kota secara berorganisasi berpartisipasi dalam program pembangunan pemukiman mereka secara swadaya. Insiatif pembangunan berasal dari masyarakat itu sendiri.
Disini artinya bahwa patologi pembangunan itu sendiri memberikan manfaat serta mengikutsertakan partisipasi masyarakat itu sendiri, dalam hal ini dalam pembangunan itu sendiri adanya ikut andil masyarakat dalam pembangunan itu sendiri.

Daftar Pustaka

Agustina, Dwi Ismaya. “Pengertian teori”. Melalui (Online) http://ismayadwiagustina.wordpress.com/2012/11/26/pengertian-teori/ 29 September 2014,
Suryono, Agus. 2010. “Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”. Pn.Tim UB Press. Malang.
Yanuardi. 2012.”Diktat; Teori Pembangunan”. Mealui (Online) Staff.uny.ac.id/...diktat%20Teori%20Pembangunan.pdf.  25 September 2014.
Somantri, Gumilar. 2014.”Tipologi, Evaluasi dan Pelembagaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota Kawasan Timur Indonesia”. Melalui (online) http://staff.ui.ac.id/system/files/users/gumilar.r09/publication/artikel-tipologievaluasidanpelembagaanpartisipasimasyarakatdalampembangunankota.pdf. 29 September 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar