Minggu, 04 Oktober 2015

METODOLOGI DAN PENDEKATAN STUDI PEMBANGUNAN



A.               Metodologi Studi Pembangunan
Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan ""logos, kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu.
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Ilmu yang dimaksudkan dalam metodologi terdiri atas empat prinsip yaitu:
1.         keteraturan (orde)
2.         sebab-musabab (determinisme)
3.         kesederhanaan (parsimoni)
4.         pengalaman yang dapat diamati (empirisme)
Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan.
Studi pembangunan (development study) merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang melalui studi multi-disiplin atas permasalahan pembangunan. Watak multidisiplin Studi Pembangunan merupakan konsekuensi alamiah dari watak multi-dimensional permasalahan pembangunan itu sendiri. Sebagai ilmu pengetahuan, Studi Pembangunan tersusun atas tiga unsur pokok yang saling berkaitan: unsur normatif (nilai-nilai dan etika); unsur deskriptif (teori-teori); dan unsur preskriptif (strategi dan teknik).
Dalam studi pembangunan banyak persoalan pembangunan suatu masyarakat, terutama di negara-negara berkembang, hingga saat ini masih berada dalam suatu proses yang tak kunjung selesai. Khusus di Indonesia dan kawasan negara Asia Tenggara yang saat ini dilanda krisis ekonomi, sosial, politik, dan budaya, masalah pembangunan menjadi suatu problem penting. Dalam beberapa faktor-faktor tersebut banyak sekali menemukan jalan buntu dalam studi pembangunan. Kebuntuan dalam studi pembangunan ini mendorong perkembangan kritik terhadap teori-teori pembangunan yang dominan. Kritik terhadap teori-teori pembangunan ini bukan hanya menekankan pada kritik terhadap strategi-strategi pembangunan yang dominan, tetapi juga terhadap studi pembangunan dan bahkan konsep pembangunan itu sendiri. Dalam artian yang terakhir ini teori pembangunan telah bergeser dari teori tentang kebijakan pembangunan ke arah wacana tentang pembangunan. Studi Pembangunan dibutuhkan bagi mereka yang ingin meningkatkan sumbangsihnya dalam menjawab permasalahan pembangunan: pembuat kebijakan, pelaku administrasi publik, pelaku usaha dan perbankan, pelaku LSM, pelaku riset dan iptek, pelaku sosial-politik, dan unsur-unsur sosial lain di masyarakat.
Perkembangan studi pembangunan itu secara umum pada era 1980 – 2000-an, juga terdapat problem di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia). Dalam mereformasi pembangunannya antara lain mencakup :
1.      Adanya tekanan dari pemberi bantuan finansial dan lembaga donor eksternal agar modernisasi pembangunan menyesuaikan dengan kepentingan pemberi bantuan dan lembaga donor eksternal.
2.      Perbaikan pembangunan harus memfokuskan diri pada isu-isu yang terkait dengan efisiensi anggaran dan lebih mengedepankan pada sudut pandang.
3.      Dalam hal pembangunan (reformasi) administrasi hanya ditekankan pada penerapan “teknik bisnis” dan “kepuasan pelanggan dari gerakan manajemen publik baru.
4.      Dalam kaitannya dengan persolan ini maka, pada tanggal 8 September 2000, dalam persidangan di new york, perserikatan bangsa-bangsa (PBB) telah menyepakati deklarasi milinium PBB atau yang dikenal dengan “millenium development goals”
Analisis mengenai Metodologi Studi Pembangunan itu sendiri adalah tata cara atau langkah-langkah yang berawal dari masalah-masalah pembangunan yang dicari penyelesaiannya, lalu digunakan dimasa mendatang sehingga pembangunan tersebut berjalan lancar seperti yang diinginkan masyarakat dimasa mendatang. Metodologi studi pembangunan juga menjadi acuan dalam pembangunan-pembangunan disektor publik maupun disektor-sektor lainnya.
B.               Pendekatan Studi Pembangunan
Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris approach yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, pengertian pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Menyangkut masalah pendekatan utama studi pembangunan ini dapat dibagi dalam dua wilayah pengembangan sebagai asumsi filosofis, yakni pemikiran konservatif (soft science) dan pemikiran radikal (hard science). Batasan dari dua wilayah pemikiran tersebut dapat dipakai sebagai dasar referensi pengembangan model ekuilibirium dan model konflik. Tetapi tidak semua pengamat melihat bahwa dua pembagian wilayah ini merupakan pilihan harga mati karena dalam kenyataannya munkin masih ada kecendrungan gabungan dan keseimbangan dari dua pendekatan tersebut dalam kajian studi yang sama atau kajian studi yang lain. Disamping ada kecenderungan cara kerja studi pembangunan seringkali mengarah pada analisis sintesa dari kedua pendekatan tersebut. Sebagai contoh kelompok konservatif tidak selalu menyatakan dirinya demi kepentingan pribadi tapi lebih mengutamakan kepentingan kelompok, sedangkan kelompok radikal lebih menonjolkan kepentingan individu dari pada kepentingan kelompok. Persoalan lain yang timbul bahwa posisi konservatif dan radikal keduanya dapat menempatkan diri pada upaya menciptakan kesetiaan masyarakat.
Dalam pendekatan studi pembangunan terdapat asumsi dasar teori ekuilibirium antara lain menyebutkan:
1. bahwa penderitaan individu akan hilang dengan adanya determinan konstektual.
2. bahwa awal sosialisasi anak akan menentukan masa  dewasanya.
3. bahwa perkembangan sosial akan berjalan dengan selaras dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi
            Artinya bahwa pembangunan akan terjadi melalui diffusi pembentukan kapital baru dan kekuatan teknologi dari kekuatan negara maju (sektor modern) menuju ke negara berkembang atau miskin (sektor tradisional). Diffusi dapat berbentuk kultural dan ekonomi.
            Dalam pendekatan studi pembangunan juga terdapat asumsi dasar teori konflik antara lain menyebutkan bahwa yang pertama, model atau cara berproduksi mempengaruhi tindakan ekonomi dan struktur klas dalam masyarakat. Jika ada kecenderungan terjadinya gerakan dua struktur klas pada level hubungan sosial , maka akan berakibat pada perubahan dalam cara berproduksi. Yang kedua, bahwa tidak akan mungkin untuk meramalkan sejarah yang akan datang. Setiap revolusi akan membangkitkan pergolakan kebutuhan dari pembangunan. Tingkat perubahan sangat tergantung dari intensitas dan kegalakan konflik klas. Perlu adanya optimalisasi pembangunan melalui pembatasan-pembatasan untuk menghilangkan konflik klas dalam masyarakat.
Analisis dari pendekatan studi pembangunan itu sendiri seperti,  dapat dibagi dalam dua wilayah pengembangan sebagai asumsi filosofis, yakni pemikiran konservatif (soft science) dan pemikiran radikal (hard science). Ada kecenderungan cara kerja studi pembangunan seringkali mengarah pada analisis sintesa dari kedua pendekatan tersebut. Sebagai contoh kelompok konservatif tidak selalu menyatakan dirinya demi kepentingan pribadi tapi lebih mengutamakan kepentingan kelompok, sedangkan kelompok radikal lebih menonjolkan kepentingan individu dari pada kepentingan kelompok. Pendekatan studi pembangunan ini juga terdapat teori sebagai penunjang atau landasan pembangunan yaitu asumsi dasar teori ekuilibirium dan asumsi dasar teori konflik.
C.      Kesimpulan
          Metodologi Studi Pembangunan itu sendiri adalah tata cara atau langkah-langkah yang berawal dari masalah-masalah pembangunan yang dicari penyelesaiannya, lalu digunakan dimasa mendatang sehingga pembangunan tersebut berjalan lancar seperti yang diinginkan masyarakat dimasa mendatang. Metodologi studi pembangunan juga menjadi acuan dalam pembangunan-pembangunan disektor publik maupun disektor-sektor lainnya.
            Pendekatan studi pembangunan lebih cenderung mempelajari tentang cara kerja studi pembangunan seringkali mengarah pada analisis sintesa dari kedua pendekatan tersebut. Sebagai contoh kelompok konservatif tidak selalu menyatakan dirinya demi kepentingan pribadi tapi lebih mengutamakan kepentingan kelompok, sedangkan kelompok radikal lebih menonjolkan kepentingan individu dari pada kepentingan kelompok. Pendekatan studi pembangunan ini juga terdapat teori sebagai penunjang atau landasan pembangunan yaitu asumsi dasar teori ekuilibirium dan asumsi dasar teori konflik.
Daftar Pustaka
Suryono, Agus. 2010. “Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”. Pn. UB –Press. Malang.
Wikipedia. 2014. “pengertian Metodologi”. (online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi.html (diakses tanggal 25 Oktober 2014)
Dian, Erika. 2012. “Pendekatan Pembangunan”. (online)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar