A. KAPITALISME
Kapitalisme
mempunyai pengertian sebagai perbuatan individu-individu yang besar yang
melibatkan kontrol terhadap sumber- sumber finansial uang luas dan menghasilkan
kekayaan kepada seseorang sebagai suatu hasil dari spekulasi, peminjaman uang,
dan perusahaan komersial. Kapitalisme juga dapat berarti sebagai suatu sistem
perkonomian, yang terletak pada suatu organisasi dari para penerima upah bebas
secara legal, dengan suatu tujuan untuk mendapatkan keuntungan uang, dari para
pemilik modal dan agen-agennya. Sederhananya adalah bahwa kapitalisme merupakan
usaha pencarian keuntungan, dan keuntungan yang dapat diperbaharui untuk
selamanya, dengan usaha kapitalistis yang dilakukan secara terus menerus. Dalam
suatu masyarakat yang kapitalistis, kesempatan untuk meraih keuntungan yang
tidak diambil akan menghasilkan kehancuran.
Dalam
etika Protestan, terdapat 3 etika yang sangat mempengaruhi perkembangan
kapitalisme, yaitu hidup sederhana, bekerja keras, dan menabung/hemat. Selain
tiga etika tersebut, jiwa wiraswasta juga sangat berpengaruh. Bila kita melihat
hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa kapitalisme hanya dapat muncul dalam
sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi kebebasan individu. Kemudian mengingat
faktor agama (etika Protestan) sebagai tonggak dari berdirinya kapitalisme maka
tidaklah mengherankan bila kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai sebuah
sistem ekonomi saja tetapi juga sebagai sebuah cara hidup.
Di dalam sistem kapitalis,
kepemilikan barang produksi dipegang oleh individual bukan oleh negara.
Pertimbangan dari ini adalah, pertama, kepemilikan dari barang produksi berarti
mempunyai kekuasaan atas kehidupan orang lain maka dari itu kepemilikan
seharusnya dibagi kepada beberapa pihak bukan hanya satu pihak saja. Kedua,
kemajuan teknologi yang merupakan faktor penting dalam bisnis dapat lebih mudah
diraih apabila tiap orang memikirkan bisnisnya sendiri dengan mengingat bahwa
ia mempunyai niat untuk melakukan itu. Prinsip Laissez Faire (menentang campur
tangan pemerintah dalam perekonomian kecuali diperlukan) sangat dijunjung
tinggi dalam kapitalisme.
Kebebasan individu merupakan
hal yang paling utama dalam demokrasi liberal. Oleh karena itu, Amerika Serikat
sebagai negara penganut demokrasi liberal dan yang mempunyai strata sosial
dimana WASP (White Anglo-Saxon Protestant) merupakan kelas sosial yang paling
atas telah menjadi negara paling depan dalam perihal kapitalisme. Perang Dunia
I & II sangatlah memacu dunia industri mereka. Permintaan dari
negara-negara yang sedang berperang telah turut “memancing” dimulainya produksi
masal. Saat keadaan ekonomi dalam negeri mereka tidak memungkinkan lagi, maka
AS mulai melirik dunia internasional untuk pemasaran hasil industri mereka.
Terlebih lagi setelah AS keluar dari politik luar negeri isolasionis.
-
Sistem
Ekonomi Kapitalis
Seorang tokoh bernama Adam
Smith adalah ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang
dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat
yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi.
Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money,
modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena
uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila
diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang
akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire
atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai
pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Ide-ide
Karl Marx sangatlah penting. Dia sama sekali tidak menganggap
kepemilikan alat-alat produksi oleh individu swasta merupakan masalah utama
kapitalisme. Yang ia tolak adalah sebuah situasi dimana alat produksi dikontrol
oleh minoritas dalam berbagai bentuk untuk mengeksploitasi mayoritas.
Eksploitasi semacam ini mengambil bentuk dalam hubungan sosial di tempat kerja.
Yakni para pekerja yang tidak memiliki perangkat produksi, dan tidak memiliki
komoditi untuk dijual sehingga mereka harus menjual tenaga kerjanya untuk gaji
(wage labour system). Ini berarti mereka tidak memiliki kontrol dari hasil
kerjanya. Dalam sebuah sistem ekonomi seperti ini, tidak ada kemungkinan untuk
merencanakan perekonomian demi kepentingan masyarakat luas. Justru sebaliknya,
setiap kapitalis akan didorong oleh kompetisi untuk membangun usaha dengan
mengorbankan orang lain. Seperti yang dikatakan Marx, 'Akumulasi! Akumulasi!
itu adalah nabi-nabi baginya'. Ini berarti yang kuat memakan yang lemah, dan
sistemnya akan turun secara drastis sampai mengalami krisis ekonomi.
Marx, menyebut kondisi seperti
ini keterasingan (atau alienasi) pekerja, dan salah satu slogannya yang sangat
terkenal adalah 'penghapusan sistem wage labour".Di dunia moderen, modal
memiliki bentuk yang bermacam-macam. Di mancanegara terjadi swastanisasi
perusahaan-perusahan milik negara. Negara-negara lain seperti Swedia atau
Italia masih memiliki sektor negara yang besar, sedangkan di Cina dan Kuba
perencanaan ekonominya masih dilakukan secara terpusat. Tetapi di semua negara
itu analisa fundamental Marx masih sangat relevan. Alat-alat produksi masih
dikontrol oleh minoritas meskipun komposisinya sangat bermacam-macam dari para
pengusaha individu melalui sektor swasta dan birokrat yang bekerja di sektor
publik.
ANALISIS
Dalam analisa saya, Kapitalisme itu
merupakan sistem ekonomi yang didalamnya terdapat perdagangan, industri, dll
yang dikuasai oleh pihak swasta atau privat, semata-mata hanya mencari provit
yang sebesar-besarnya. Dalam pandangan lain manusia hidup didunia ini dengan
mencari laba sebesar-besarnya karena pandangan mereka masih bersifat materiil.
Menurut saya dalam bidang ekonomi, kapitalis mempunyai dampak positif dan
negatif.
Dampak
Positif/kebaikan-kebaikan dalam ekonomi kapitalis yaitu :
1. Lebih efisien dalam
memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
2. Kreativitas masyarakat
menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik bagi
dirinya.
3. Pengawasan politik dan
sosial minimal, karena tenaga, waktu, dan biaya diperlukan lebih kecil.
Dampak
Negatif/Kelemahan-kelemahan ekonomi kapitalisme yaitu :
1. Tidak ada persaingan
sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
2. Sistem harga gagal
mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor yang tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain.
Dalam perkembangan zaman
seperti sekarang, paham kapitalisme mulai mengental di negara Indonesia,
pasalnya sudah banyak tanah-tanah diperkotaan yang dijadikan ruko-ruko untuk
melakukan perdagangan dan mendapat profit yang banyak. Paham kapitalis juga
dapat dilihat di organisasi-organisasi privat yang kita tahu saat ini
kualitasnya lebih baik dari pada organisasi publik, karena
organisasi-organisasi privat walaupun biayanya mahal tapi pelayanannya sangat
prima untuk konsumennya.
B. SOSIALISME KOMUNISME
Sosialisme
adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Seringkali mereka berdua
dibahas secara bersamaan. Tetapi sebetulnya banyak hal dari dua ideologi ini
yang berbeda bahkan pada hal yang fundamental. Sosialisme muncul sebagai sebuah
bentuk kepedulian sosial dari beberapa cendekiawan seperti Robert Owen di
Inggris, Saint Simon dan Fourier dari Perancis. Mereka tergerak ketika melihat
kondisi buruh di Eropa pada permulaan abad ke – 19 yang sangat
menyedihkan. Sayangnya, semua teori
mereka tidak dibarengi dengan tindakan dan konsepsi yang nyata mengenai tujuan
dan strategi perbaikan tersebut. Ini menyebabkan orang-orang menyebut mereka
sebagai kaum Sosialis Utopis.
Setelah itu muncullah Karl
Marx dari Jerman. Ia pun mengecam keadaan ekonomi dan sosial di sekelilingnya
tetapi menurutnya perubahan seharusnya dilakukan secara radikal dan menyeluruh.
Marx menyusun sebuah teori sosial yang menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah
sehingga pasti akan terlaksana. Ia menamakan ajarannya Sosialisme Ilmiah.
Bersama dengan Friedrich Engels, ia menerbitkan bermacam-macam karangan,
diantaranya yang paling terkenal adalah Manifesto Komunis dan Das Kapital.
Dalam menjelaskan perkembangan masyarakat, Marx banyak dipengaruhi oleh gagasan
Filsuf Jerman George Hegel mengenai dialektik (thesis, antithesis, dan
synthesis). Selain itu dari Hegel diambil juga dua unsur, yaitu gagasan
mengenai terjadinya pertentangan antara segi-segi yang berlawanan, dan kedua
adalah gagasan bahwa semua berkembang terus. Ajaran Marx mengenai Materialisme
menegaskan bahwa hukum dialektik tidak hanya terjadi pada dunia abstrak saja
tetapi juga pada dunia materi.
Pertentangan kelas merupakan
faktor penggerak sejarah dan akan berakhir apabila telah terbentuk masyarakat
tanpa kelas, masyarakat komunis. Beberapa penentang aliran Marx menganggap ini
adalah suatu hal yang aneh. Masyarakat dimana tidak ada eksploitasi, penindasan
dan paksaan dicapai dengan cara revolusi (pemaksaan) dimana kaum buruh
menggulingkan kekuasaan kaum pemilik modal.
Marx juga menyebutkan mengenai
masa transisi yaitu masa diktatur proletariat. Setelah kaum buruh mengambil
kekuasaan, untuk menuju masyarakat komunis atau tanpa kelas perlu diktator
revolusioner dari kaum proletar. Bagi Marx, demokrasi politik dan demokrasi
ekonomi telah tercipta dalam masyarakat komunis.
Eduard Bernstein pada umumnya
menerima analisa Marx kecuali bagian revolusi. Menurutnya tujuan akhir dari
Marx dapat dicapai secara damai melalui jalan parlementer dan atas dasar
hak-hak pilih umum. Aliran Bernstein ini sangat mempengaruhi berdirinya
sosialis demokrat atau sosialisme modern, dimana negara digunakan untuk
mengatasi masalah social. Sosialisme modern berarti tujuan, sasaran , dan cara
mencapai perubahan telah jelas. Sosialisme sama dengan liberalisme, mereka
sama-sama menggunakan demokrasi karena mereka percaya pada kekuatan/dukungan
rakyat. Salah satu cara sosialisme menarik masa adalah dengan menggunakan rasa
nasionalisme. Kedengkian terhadap kesuksesan para pendatang menjadi unsur untuk
menarik pendukung bagi sosialisme.
-
KOMUNISME
Gagasan Marx justru mendapat
tanggapan paling besar dari negara yang industrinya baru setengah berkembang
(tidak seperti keadaan di sekeliling Marx) yaitu Rusia. Lenin menjadi tokoh
yang memperbaharui ajaran Marx hingga menjadi Marxisme – Leninisme atau
komunisme. Modifikasi dilakukan oleh Lenin karena teori Marx ditujukan kepada
masyarakat yang industrinya telah maju, sedangkan industri Rusia belum begitu
maju pada saat itu. Beberapa perbedaan antara pandangan Lenin dengan Marx
antara lain, pertama, Marx menganggap remeh petani tetapi Lenin tidak, kedua,
menurut Marx partai haruslah besar dan dipimpin oleh orang-orang komunis yang
pintar tetapi Lenin beranggapan bahwa partai cukup yang kecil saja tetapi
terdiri dari orang-orang revolusioner profesional, dan ketiga, Marx beanggapan
bahwa Kapitalisme akan menemui ajal pada puncak perkembangannya dan akan
digantikan oleh masyarakat komunis sedangkan Lenin beranggapan bahwa
imperialisme dapat memperpanjang nyawa kapitalisme. Selain itu Lenin juga
memberi nama “sosialisme” kepada “tahap pertama masyarakat komunis”-nya Marx.
Tampaknya dari sinilah timbul persepsi bahwa sosialisme indentik dengan
komunisme.
Apabila Amerika Serikat
identik dengan kapitalisme, maka Rusia identik dengan komunisme. Setelah Lenin
ada Stalin yang gagasannya mengenai revolusi ialah bahwa komunisme dapat
diselenggarakan di satu negara dulu, yaitu di Uni Soviet, dianggap menyimpang
dari ajaran Marx. Di masa inilah muncul istilah Komunis Internasional
(Komintern), dimana Moskow menjadi pusat komunisme. Kebijakan Moskow adalah
kebijakan dunia komunis. dari sini timbul masalah yang sangat mendasar.
Komunisme muncul sebagai hasil adaptasi lingkungan dari sosialisme. Namun
melalui komintern. segala macam adaptasi terhadap ajaran komunis tidak dapat
dilakukan di luar Moskow. Padahal kondisi di tiap negara komunis tidaklah sama
dengan Moskow.
Kekuasaan Uni Soviet terhadap
negara – negara komunis lainnya mulai berkurang / mengendur pada masa
Khrushchev. Ada dua gagasannya yang bertolak belakang sekali dengan ajaran Marx
dan kebijaksanaan Stalin. Pertama, perang dapat dihindarkan. Kedua, membuka
kemungkinan untuk dapat hidup berdampingan
dengan negara-negara yang berlainan sistim sosialnya. Khrushchev
tidaklah sekeras Stalin sehingga negara-negara komunis lain, yang tadinya patuh
dengan Uni Soviet, mulai menginginkan Polycentrisme. Dimana pusat komunisme
tidak hanya di satu tempat saja tetapi di berbagai pusat, yaitu di negara
masing-masing. Mao Tse Tung bangkit dari keadaan ini.
Begitu banyak tafsiran yang
dilakukan terhadap ajaran Marx untuk membentuk sebuah masyarakat tanpa kelas.
Komunisme tidak dapat kita pandang hanya sebagai sebuah teori atau ideologi
saja. Tiap kasus penerapannya harus kita pandang satu per satu. Hanya dengan
begitu kita dapat mengetahui komunisme.
Sosialisme akan menjadi suatu
sistem yg utuh dari ideologi perjuangan rakyat kecil dan sistem sosial
baru.dimana final dari ideologi sosialisme adalah terbentuknya sistem
komunisme yg sama rata sma rasa. sistem ini berbeda dengan ideologi
serta sistem sosial lainya,menjadi sistem paling lengkap dan
progresif,revolusioner dan rasional,dalam sejarah umat manusia di dunia ini.
seperti di negara negara sosialis seperti kuba,republik demokratik rakyat
korea,dan vietnam ideologi feodalisme sudah terkubur di museum begitu juga
sistem kapitalisme.sementara walaupun di banyak negeri masih banyak
ideologi kapitalisme yg merajalela mengeluarkan cambuknya ke negeri-negeri
dunia ke tiga.tetapi pasti dimasa yang akan datang saya yakin KAPITALISME
AKAN MENJADI IDEOLOGI ORANG SEKARAT YANG HAMPIR TENGGELAM ATAU SEPERTI MATAHARI
YANG AKAN TENGGELAM DI UFUK BARAT.dan akan masuk museum ideologi
ini.lalu sistem sosial dan ideologi SOSIALISME KOMUNISME ADALAH SISTEM
YANG PENUH VITALITAS DAN AKAN MENYAPU BERSIH DUNIA KITA DARI KAPITALISME DAN
IMPERIALISME DENGAN KEKUATAN HALILINTAR! PERCAYALAH SISTEM SOSIALISME NANTI
AKAN MENGGANTIKAN KAPITALISME .ini adalah hukum objektif dari kehendak
bebas manusia.meskipun golongan golongan blandis reaksioner,globalis,dan neo
kolonialis berusaha menghalangi dan memutar roda sejarah,cepat atau lambat
nanti REVOLUSI AKAN PECAH DAN KEMENAGAN AKAN MENJADI MILIK SOSIALISME
KOMUNISME.
ANALISIS
Dalam analisi saya, aspek Sosialisme
muncul sebagai aspek sosial dimana tidak ada perbedaan antara golongan buruh
dan golongan penguasa. Karena Sosialisme ini sebagai penengah antara golongan
buruh dan golongan penguasa lagi agar golongan atas tidak semena-mena terhadap
kaum buruh. Inti dari Sosialisme ini adalah perbaikan untuk kedepannya.
Dalam
analisa saya, komunisme itu merupakan penggunaan kekuatan politik (partai
politik) yang bersifat anti-kapitalisme dalam bentuk partai komunis untuk
memaksakan kekuasaan negara dalam pengambil-alihan alat-alat produksi untuk
menerapkan paham sosialisme di dalam suatu negara. Partai komunis ini bisa
merupakan penggalangan kekuatan massa rakyat yang membentuk partai politik
untuk mewakili kepentingan mereka di dalam kenegaraan, bisa juga merupakan
sebuah partai politik yang dibentuk oleh tokoh-tokoh elit di negara yang sudah
menganut paham sosialisme.
Saya rasa landasan pada
Komunisme ini terletak pada filosofi kekuatan komunal bahwa manusia harus hidup
dengan kekuatan dan kemampuan manusia itu sendiri, berusaha dan bekerja harus
dilakukan dengan kekuatan manusia sendiri, tidak diisi / diselingi dengan kepercayaan
pada agama ataupun mitos dan tahayul. Bentuk formal kepercayaan atau
peribadatan agama hanya boleh dilakukan di luar jam kerja, atau pada saat
sedang tidak bekerja / bertugas.
DAFTAR
PUSTAKA
Andarmesa, Ariq. 2012. “Sosialisme
Komunis”. (Online)
http://ariqandarmesa.blogspot.com/2011/04/sosialisme-komunisme.html (Diakses
tanggal 14 Desember 2014)
________. 2013. “Kapitalisme dan
Sosialisme Komunisme”. (Online)
https://www.google.com/search?q=kapitalis+dan+sosial+komunis&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=com.yahoo:id:official&client=firefox (Diakses tanggal 14 Desember
2014)
Wikipedia. 2010. “Kapitalisme”.
(online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme (diakses tanggal 14 Desember
2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar